[2007,, bulannya lupa]
Hmm,, ini tulisan2 nia waktu masih tingkat 2,, waktu masih muda dulu gitu.. jadi kangenn.. Baru di-posting sekarang.. ^^
Dear Diary..
Dah tau khan, berita yang merebak dahsyat banget akhir-akhir ini?! Yang bikin euforia dimana-mana itu lho..! Bukan, bukan kunjungan Bush ke Bogor kemarin. Bukan juga soal kasus ‘video mesra’ anggota DPR ama Maria Eva yang bikin heboh itu. Ssst.., ini soal ‘kasus’ poligaminya Aa Gym..!!
Diary..
Berita menikahnya Aa Gym untuk yang kedua kalinya ini mulai merebak beberapa waktu lalu. Laris manis! Kabar itu cepet banget booming n jadi headline dimana-mana.. Gak hanya infotainment aja yang ngupas tuntas, tapi juga ampe acara-acara berita resmi macamnya Global Petang ikut2an ngbahas soal poligaminya Sang ‘Aa’ yang menyedot perhatian banyak pihak itu.
Kayaknya ya, kasus poligaminya Aa Gym ini kontroversial banget. Menuai ketidaksetujuan dimana-mana. Gak hanya di kalangan masyarakat umum, tapi juga ampe pemerintah ngerasa perlu untuk meratifikasi UU Perkawinan tentang masalah poligami ini (Global Petang, 6 Desember 2006). Disitu ditekankan kalo poligami hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat dan sangat memaksa, katanya untuk melindungi pelecehan terhadap wanita. Malah disana ada larangan juga buat para PNS wanita untuk jadi istri kedua, ketiga, dst dari PNS pria (Global Petang, 6 Desember 2006). Kesannya poligami tuh suatu dosa besar tak beradab yang gak boleh dilakuin karena sangat melecehkan wanita! Bener gak sih?! Kalo dipikir-pikir, emangnya perempuan yang jadi istri pertama itu dilecehkan ya?! Bukannya lebih dilecehkan ketika sang suami berselingkuh, punya affair dengan wanita lain, dan punya anak diluar nikah?! Terus, emangnya perempuan yang jadi istri kedua, ketiga, dst, itu direndahkan ya?! Bukannya lebih direndahkan ketika mereka dijadikan kekasih gelap, tanpa dinikahi, tanpa status yang jelas dan tak jauh berbeda seperti pelacur?! Fakta-fakta perselingkuhan, kekasih gelap, affair dll seperti itu udah sering banget khan kita denger? Mengapa hal tersebut tidak digugat sebagai suatu hal yang melecehkan dan merendahkan perempuan?! Malah, cenderung ada pemakluman dari masyarakat tentang perselingkuhan seperti itu.
Diary..
Ketika kita ingin menilai suatu perbuatan itu benar atau salah, kita gak bisa menilainya berdasarkan perasaan kita aja khan?! Gak bisa juga hanya berdasarkan penilaian orang kebanyakan, karena persepsi benar-salah setiap orang bisa jadi berbeda tergantung ama standar apa yang dipakenya.., tul gak?! Gitu juga dengan kasus poligami Aa Gym ini. Walopun banyak pihak yang ‘menyayangkan’ dan gak setuju, kita gak bisa langsung men-judge apa yang Aa Gym lakukan itu salah.
Kita gak pengen khan jadi orang yang bisanya cuma kemakan gossip dan ikut-ikutan orang lain aja?! Nah, Sebagai seorang muslim, tentunya kita meyakini bahwa standar benar-salah suatu perbuatan yang sifatnya mutlak adalah standar benar-salah yang berasal dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Karena keberadaanNya sebagai Pencipta membuatNya mengetahui apa yang terbaik bagi manusia dan apa yang tidak. Mengenai poligami ini Allah SWT berfirman:
“..maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..” (QS. An-Nisaa’ : 3)
Diary..
Ternyata Allah memandang poligami sebagai suatu hal yang mubah (boleh) dilaksanakan. Seorang laki-laki boleh menikahi satu, dua, tiga atau empat wanita. Memang, setelah berpoligami, ada kewajiban lain yang terbebankan kepada seorang suami, yakni ia harus berlaku adil kepada istri-istrinya. Tapi terlepas dari itu semua, poligami bukanlah suatu dosa atau suatu perbuatan yang salah untuk dilakukan, apalagi suatu pebuatan tak beradab dan melecehkan perempuan! Dalam poligami, status perempuan itu jelas. Sebagai seorang istri, baik itu pertama, kedua, dst. Kondisi ini menjamin pemenuhan hak-hak istri oleh suaminya. Baik dari sisi nafkah maupun yang lainnya, karena Allah memang telah mewajibkan demikian. Apakah itu pelecehan?
Diary.. Di tengah masyarakat sekarang, emang susah ya ngebedain yang bener ama yang salah! Yang salah dianggap bener, eh, yang bener pun bisa jadi dianggap salah dan dirasa ‘perlu diratifikasi’. Gitu deh jadinya kalo pake aturan buatan manusia, gak adanya standar yang sama dalam menilai benar-salahnya suatu hal. Semua orang pake standarnya sendiri2, yang biasanya didasarkan perasaan atau kepentingan dia semata. Manusia itu khan serba kurang, ya tak?! Padahal khan ada standar universal yang udah pasti bener dan gak bikin kesimpangsiuran seperti itu. Standar kebenaran itu adalah Allah SWT.
“..dan (sistem hukum) siapakah yang lebih baik daripada (sistem hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah:50)
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka (pilihan) yang lain..” (QS.Al-Ahzab: 36)
Diary..
Ternyata, poligami itu dibolehkan oleh Allah. Terlepas dari segala kontroversi yang ada, Allah, Sang Pencipta manusia pun membolehkan poligami dilakukan. Dan, siapakah kita hingga kita berani menentang keputusanNya?! Be sure, that dibalik setiap aturanNya, tersimpan kemanfaatan buat manusia.. bener deh, Allah khan gak bakal nyusahin manusia, justru Dia yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik buat manusia..
So, Poligami, Aih..Aih.., gak masalah tuh!
Hmm,, ini tulisan2 nia waktu masih tingkat 2,, waktu masih muda dulu gitu.. jadi kangenn.. Baru di-posting sekarang.. ^^
Dear Diary..
Dah tau khan, berita yang merebak dahsyat banget akhir-akhir ini?! Yang bikin euforia dimana-mana itu lho..! Bukan, bukan kunjungan Bush ke Bogor kemarin. Bukan juga soal kasus ‘video mesra’ anggota DPR ama Maria Eva yang bikin heboh itu. Ssst.., ini soal ‘kasus’ poligaminya Aa Gym..!!
Diary..
Berita menikahnya Aa Gym untuk yang kedua kalinya ini mulai merebak beberapa waktu lalu. Laris manis! Kabar itu cepet banget booming n jadi headline dimana-mana.. Gak hanya infotainment aja yang ngupas tuntas, tapi juga ampe acara-acara berita resmi macamnya Global Petang ikut2an ngbahas soal poligaminya Sang ‘Aa’ yang menyedot perhatian banyak pihak itu.
Kayaknya ya, kasus poligaminya Aa Gym ini kontroversial banget. Menuai ketidaksetujuan dimana-mana. Gak hanya di kalangan masyarakat umum, tapi juga ampe pemerintah ngerasa perlu untuk meratifikasi UU Perkawinan tentang masalah poligami ini (Global Petang, 6 Desember 2006). Disitu ditekankan kalo poligami hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat dan sangat memaksa, katanya untuk melindungi pelecehan terhadap wanita. Malah disana ada larangan juga buat para PNS wanita untuk jadi istri kedua, ketiga, dst dari PNS pria (Global Petang, 6 Desember 2006). Kesannya poligami tuh suatu dosa besar tak beradab yang gak boleh dilakuin karena sangat melecehkan wanita! Bener gak sih?! Kalo dipikir-pikir, emangnya perempuan yang jadi istri pertama itu dilecehkan ya?! Bukannya lebih dilecehkan ketika sang suami berselingkuh, punya affair dengan wanita lain, dan punya anak diluar nikah?! Terus, emangnya perempuan yang jadi istri kedua, ketiga, dst, itu direndahkan ya?! Bukannya lebih direndahkan ketika mereka dijadikan kekasih gelap, tanpa dinikahi, tanpa status yang jelas dan tak jauh berbeda seperti pelacur?! Fakta-fakta perselingkuhan, kekasih gelap, affair dll seperti itu udah sering banget khan kita denger? Mengapa hal tersebut tidak digugat sebagai suatu hal yang melecehkan dan merendahkan perempuan?! Malah, cenderung ada pemakluman dari masyarakat tentang perselingkuhan seperti itu.
Diary..
Ketika kita ingin menilai suatu perbuatan itu benar atau salah, kita gak bisa menilainya berdasarkan perasaan kita aja khan?! Gak bisa juga hanya berdasarkan penilaian orang kebanyakan, karena persepsi benar-salah setiap orang bisa jadi berbeda tergantung ama standar apa yang dipakenya.., tul gak?! Gitu juga dengan kasus poligami Aa Gym ini. Walopun banyak pihak yang ‘menyayangkan’ dan gak setuju, kita gak bisa langsung men-judge apa yang Aa Gym lakukan itu salah.
Kita gak pengen khan jadi orang yang bisanya cuma kemakan gossip dan ikut-ikutan orang lain aja?! Nah, Sebagai seorang muslim, tentunya kita meyakini bahwa standar benar-salah suatu perbuatan yang sifatnya mutlak adalah standar benar-salah yang berasal dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia. Karena keberadaanNya sebagai Pencipta membuatNya mengetahui apa yang terbaik bagi manusia dan apa yang tidak. Mengenai poligami ini Allah SWT berfirman:
“..maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja..” (QS. An-Nisaa’ : 3)
Diary..
Ternyata Allah memandang poligami sebagai suatu hal yang mubah (boleh) dilaksanakan. Seorang laki-laki boleh menikahi satu, dua, tiga atau empat wanita. Memang, setelah berpoligami, ada kewajiban lain yang terbebankan kepada seorang suami, yakni ia harus berlaku adil kepada istri-istrinya. Tapi terlepas dari itu semua, poligami bukanlah suatu dosa atau suatu perbuatan yang salah untuk dilakukan, apalagi suatu pebuatan tak beradab dan melecehkan perempuan! Dalam poligami, status perempuan itu jelas. Sebagai seorang istri, baik itu pertama, kedua, dst. Kondisi ini menjamin pemenuhan hak-hak istri oleh suaminya. Baik dari sisi nafkah maupun yang lainnya, karena Allah memang telah mewajibkan demikian. Apakah itu pelecehan?
Diary.. Di tengah masyarakat sekarang, emang susah ya ngebedain yang bener ama yang salah! Yang salah dianggap bener, eh, yang bener pun bisa jadi dianggap salah dan dirasa ‘perlu diratifikasi’. Gitu deh jadinya kalo pake aturan buatan manusia, gak adanya standar yang sama dalam menilai benar-salahnya suatu hal. Semua orang pake standarnya sendiri2, yang biasanya didasarkan perasaan atau kepentingan dia semata. Manusia itu khan serba kurang, ya tak?! Padahal khan ada standar universal yang udah pasti bener dan gak bikin kesimpangsiuran seperti itu. Standar kebenaran itu adalah Allah SWT.
“..dan (sistem hukum) siapakah yang lebih baik daripada (sistem hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. Al-Maidah:50)
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka (pilihan) yang lain..” (QS.Al-Ahzab: 36)
Diary..
Ternyata, poligami itu dibolehkan oleh Allah. Terlepas dari segala kontroversi yang ada, Allah, Sang Pencipta manusia pun membolehkan poligami dilakukan. Dan, siapakah kita hingga kita berani menentang keputusanNya?! Be sure, that dibalik setiap aturanNya, tersimpan kemanfaatan buat manusia.. bener deh, Allah khan gak bakal nyusahin manusia, justru Dia yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik buat manusia..
So, Poligami, Aih..Aih.., gak masalah tuh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar