Kamis, 08 Januari 2009

Let's think..

[Mei 2006]

Wah, ini juga tulisan nia waktu tingkat 2 dulu.. jadi kangenn.. ^^



Sobat, gimana nih rasanya jadi mahasiswa di kampus cap gajah?! Seneng gak? Wah, kebangetan nanyanya, ya iya lah, dapet titel ‘mahasiswa’ di institut yang terkenal banget se-Indonesia, sapa yang gak seneng coba?! Belum lagi orang tua yang bahagia banget kita masuk itb sampe mendadak mereka gak bosen-bosennya nyeritain kita kemana-mana.. Tambah bikin bangga aja deh, Ya khan?!


New life, New Responsibilities!

Sobat, dengan diterimanya KSM waktu daftar ulang di Sabuga pas hari pertama kita kterima di ITB ini nih, berarti secara resmi kita udah memasuki gerbang kehidupan itb. We are facing our new life in itb! Namanya juga hidup baru, tentu bakalan ada banyak banget perubahan yang terjadi. Percaya gak percaya, mau gak mau, rela gak rela, banyak banget deh sisi hidup kita yang akan berubah. Mulai dari cara berpikir yang tadinya childish harus dimetamorfosiskan (bahasa apa ini?!) jadi dewasa, cara belajar yang tadinya SKSSU (Sistem Kebut Se-Jam Sebelum Ujian, Ayo ngaku, hehe!) juga harus ditinggal sekarang juga, plus tanggung jawab baru yang terbeban di pundak kita dengan status mahasiswa. Swear, percaya deh, salut lah buat itb yang sukses berat ngebuat hidup mahasiswanya jadi berlika-liku dan penuh makna, ciee!


First Problem, Academics!

Silakan cek sendiri kalo gak percaya, 99,99% (eh, ini angka analitik syarat terjadinya reaksi sempurna lho,, walah, gak penting!) dari mahasiswa itb amat sangat disibukkan dengan kegiatan akademiknya! Sumpah, dahsyat banget dah! Hal satu ini juga yang seringkali jadi eksekutor andal men-DO-kan mahasiswa dengan sukses! Mulai dari tugas-tugas yang penambahannya gak beda ama deret ukur, makin lama makin banyak, ato praktikum berhari-hari yang bikin kaki nyut-nyutan, jangan lupa juga ma laporan-laporan yang bikin begadang nyaris tiap malem, juga ujian tiap rabu sore yang soal-soalnya kadang tak terprediksikan, menakjubkan! Bukan nakut-nakutin sobat, tapi emang begitulah kondisi perkuliahan di itb kita tercinta ini. Berat memang, tapi bukan berarti kita gak bisa ngejalaninnya. Dengan berbagai tips dan disiplin, insya Allah, sobat semua bakal bisa ngejalanin semuanya dengan baik. Amiin..


Sobat, manusia itu makhluk sempurna yang diciptain ma Allah. Percaya deh, paling sempurna! Coba tebak, apa yang ngebuat manusia sedemikian hebat?! Yup, seratus buat sobat semua, potensi berpikir yang dimiliki manusia lah yang membuat ia menjadi hebat. Catat sekali lagi, ‘Potensi Berpikir!’ Dengan kemampuan berpikirnya itu, manusia dapat hidup, membedakan yang benar dari yang salah, juga memunculkan berbagai penemuan yang berguna bagi perkembangan peradaban manusia. And so pasti dengan bekal potensi berpikir ini, sobat semua bakalan sanggup naklukin kerasnya dunia perkuliahan di kampus ganesha.


Masalahnya, sebagian besar orang justru kurang menyadari potensi berpikir yang dia punya. Yang dipake dalam belajar seringkali bukanlah berpikir, melainkan menghafal. Kalo udah gini, biasanya cara belajarnya pun gak bakal jauh-jauh dari yang namanya Sistem Kebut Semalam khan? Pede banget ma kemampuan otak, belajar untuk mata kuliah satu semester dipadatkan jadi satu malam, haha! Padahal, cara belajar gini sama sekali gak efektif banget, dan gak boleh sekali-kali dicoba di itb. Cara belajar SKS kayak gitu gak ngebuat pelajaran tahan lama mengendap di kepala. Paling-paling juga inget waktu ujian doank, itu pun sekedar mengingat rumus tanpa pemahaman. Ujian selesai, bablas juga tuh hafalan di otak. Pas ujian sarjana entar gelagepan deh musti baca lagi buku setumpuk dari tingkat pertama ampe tingkat akhir! Hiks!


Sobat, segimanapun ente2 pede ama kemampuan otak, jangan sampe deh ngandelin otak aja. Karena jangan lupa, otak hanyalah salah satu alat kita untuk bisa berpikir. It’s just a tool! Otak bukanlah satu-satunya penyebab kita berpikir! Nah, ini dia yang harus diperhatiin bener-bener.


Berpikir, merupakan suatu proses super rumit yang hanya bisa dilakukan oleh manusia (bangga khan kita?!). Nah, berpikir ini bukanlah suatu proses tunggal yang hanya dilakukan oleh satu komponen aja. Bukan seperti itu. Setidaknya ada 4 komponen yang harus dipenuhi dalam proses berpikir ini. Pertama, adanya fakta yang diindera. Kedua, keberadaan alat indera, Ketiga, adanya informasi sebelumnya mengenai fakta tersebut dan keempat, otak, sebagai tempat pengolahan itu semua.


Berpikir membutuhkan fakta sebagai objeknya. Namun keberadaan fakta saja tidak lantas membuat kita langsung dapat berpikir mengenai fakta tersebut. Kita tetap membutuhkan suatu informasi tentang fakta itu. Ngerti kan? Oke deh, biar lebih jelas, kita kasih contoh. Misal, sobat semua diminta untuk baca suatu prasasti mesir dengan tulisan hieroglif. Berapa lama pun sobat melototin prasasti itu, sobat semua gak bakalan pernah tau maknanya kalo gak tau arti tulisan hieroglif itu kan? Itu salah satu contoh, kalo keberadaan fakta saja (tulisan hieroglif), tanpa disertai previous information tentang fakta tersebut, tidak akan menghasilkan suatu proses berpikir, secanggih apapun otak yang kita punya. Di sini terlihat, bahwa keberadaan dari informasi sebelumnya (previous information) amat sangat penting.


Gitu juga dengan cara belajar kita, ketika membahas sesuatu, semaksimal mungkin kita harus pastikan bahwa kita mendapat informasi tentang bahasan tersebut. Itulah pentingnya belajar teratur sobat, biar informasi yang terekam di otak kita juga makin mantap. Menurut suatu penelitian, manusia akan bisa mengingat sesuatu untuk jangka waktu yang lama, setelah sesuatu tersebut diulang-ulang minimal sebanyak delapan kali! Catet, delapan kali! So, kalo cuma belajar semalem sebelum ujian doank, jangan berharap banyak deh! Oke, janji khan gak bakalan coba-coba belajar ala SKS lagi?!


Other Side, Learn about True Life!

Sobat, kemampuan berpikir itu gak hanya kita pake di bidang akademik aja. Ada hal lain yang jauh lebih penting untuk kita cari tau. Purpose of Life! Tujuan Hidup! Yup, manusia dengan kemampuan berpikirnya dijadikan sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu menciptakan peradaban luar biasa. Namun manusia yang menyia-nyiakan kemempuan berpikirnya akan lebih hina dibandingkan hewan ternak dan membawa petaka yang juga tidak main-main akibatnya.


Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta telah membekali manusia dengan akal dan kemampuannya berpikir. Yang dengan itu semua manusia dapat memilih jalan terbaik untuk hidupnya. Menjadi pengikut Kapitalis, Sosialis ataukan Islam?! Sobat semua bisa memilih mau jadi trend-setter atau follower? Mau surga atau neraka? Mau jadi pemenang atau pecundang? Pilihan ada di tangan sobat semua. You are you!


Coz of those, proses belajar gak akan dan gak boleh berhenti. Proses belajar pun gak boleh terbatas hanya pada hal-hal yang berbau akademik, tapi kita juga harus mulai belajar tentang diri kita, masyarakat, kehidupan, juga pencipta kita, Allah SWT.


Ya Gak? ^^

Good luck Sobat, may Allah with us always.. Amiin..

[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar